Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

MENGENAL HAMA UTAMA TANAMAN KAKAO

A. Penggerek Buah Kakao ( Conopomorpha cramerella ) Fase Ciri - Ciri Lama Periode Gejala dan Kerusakan Telur Berbentuk oval dengan panjang 0,45 – 0,50 mm dan lebar 0,25 – 0,30 mm. Pipih dan berwarna orange. 2 – 7 hari. Larva Berwarna putih transparan dengan panjang kurang lebih 1 mm. 14 – 18 hari. Menggerek ke dalam buah  dan makan permukaan dalam kulit buah, daging buah, dan saluran makanan ke biji. Pupa Berbentuk oval, berwarna kuning kotor. Panjang 13 – 18 mm, lebar 6 – 9 mm. Melekat di permukaan buah, daun hijau, daun kering, batang, cabang. 5 – 8 hari. Ngengat (Moth) Memiliki warna dasar coklat dengan berwarna putih berpola zig – zag di sepanjang sayap depan dan di ujung sayap berwarna kuning orange berpola bati. Meletakkan telurnya hanya di permukaan buah kakao yang memiliki ukuran buah dan mampu menghasilkan telur sebanyak 100 – 200 butir. 5 – 8 hari (betina). B. Kepik Penghisap Buah ( Helopeltis antonii ) Fase Ciri - Ci

BUDIDAYA TANAMAN PEPAYA

A. Syarat Tumbuh Tanaman pepaya dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi, kurang lebih 1.500 meter dari permukaan laut. Daerah yang paling optimal untuk pengembangan budidaya tanaman pepaya adalah pada ketinggian 600 – 700 meter dari permukaan laut. Temperatur udara yang dikehendaki tanaman pepaya berkisar antara 22 – 26 0 C. Jumlah curah hujan berkisar antara 1.000 – 1.500 ml per tahun dengan iklim basah. Tanaman pepaya menghendaki tempat terbuka agar memperoleh sinar matahari penuh dan toleransi yang tinggi terhadap faktor temperatur dan intensitas sinar matahari. Tanah – tanah ringan yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi dan drainase yang baik adalah kondisi tanah yang paling disukai tanaman pepaya untuk menghasilkan produksi dan kualitas hasil yang baik. pH tanah yang ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman pepaya berkisar 6 – 7. B. Bahan Tanam Benih pepaya dapat di peroleh dengan membuat pembe

HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KARET

Pengendalian hama dan penyakit adalah bagian yang terpenting dari rangkaian usaha pemeliharaan tanaman karet. Kelalaian dalam penanganan hama dan penyakit dapat menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bahkan bisa berakibat fatal, yaitu terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan tanaman muda dan penurunan produksi bahkan bisa juga menyebabkan kematian pada tanaman karet. Berikut ini akan diuraikan tentang hama dan penyakit tanaman karet yang biasa menyerang tanaman karet dan cara – cara pengendaliannya. A. H a m a a. Siput ( Achatina fulica dan Vaginulla sp ) Menyerang daun – daun muda, dan apabila menyerang titik tumbuh yang terserang berulang – ulang menyebabkan titik tunas – tunas baru di sekitar titik – titik tumbuh tersebut. Di samping itu juga memakan kecambah – kecambah biji karet di perkecambahan biji. Pemberantasan siput dengan menggunakan umpan, dengan mencampur dedak dan metaldehyde (20 : 1). b. Kutu Putih ( Plannococcus citri ) Merupakan penghisap cairan tanaman dan

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN JAHE GAJAH

Tanaman jahe ( Zingiber officinale ) termasuk tanaman rumput – rumputan berbatang semu dan tumbuhnya tegak dengan tinggi 30 – 120 cm. Bagian jahe yang banyak dimamfaatkan  oleh manusia adalah bagian rimpangnya (rhizoma). Rhizoma merupakan batang yang tumbuh di dalam tanah dan di panen setelah berumur 9 – 11 bulan. Bentuk rhizoma bercabang – cabang tidak teratur dengan daging berwarna kuning sampai jingga. Tanaman jahe dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Divisi                        : Spermatophyta Klas                          : Angiospremae Sub Klas                  : Monocotyledonae Famili                        : Zingiber Spesies                     : Zingiber officinale Syarat Tumbuh Tanaman Jahe Tanaman jahe menghendaki persyaratan tumbuh untuk berkembang secara optimal, yaitu : Kondisi tanah yang subur, remah dan ringan serta banyak mengandung humus dengan sistem drainase yang baik karena tanaman ini tidak tahan dengan genangan air. Curah hujan per tahun

TANAMAN AZOLLA ALTERNATIF PENYEDIA NITROGEN

Eksploitasi tanah pertanian yang berlangsung berabad – abad untuk kepentingan manusia, secara bertahap dan pasti akan menyebabkan menurunnya kandungan bahan organik dalam tanah. Dan dipercepat dengan pemakaian pupuk buatan yang kurang bijaksana telah mempercepat tingkat kerusakan tanah. Untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, termasuk meningkatkan aktivitas mikrobiologi tanah, diperlukan bahan pembenah tanah berupa pupuk hijau yang memiliki persyaratan sebagai berikut : Pertumbuhan dan perkembangbiakannya cepat. Kandungan unsur hara nitrogen yang cukup tinggi. Cepat dan mudah terdekomposisi. C/N ratio mendekati ratio tanah. Tidak mengandung logam berat. Kemampuan menyimpan air baik. Tanaman azolla merupakan salah satu jenis tanaman paku air yang bisa memenuhi persyaratan seperti tersebut di atas. Kandungan C/N ratio azolla 9 – 13 % dengan kandungan berat kering nitrogennya sebesar 4 – 5 %. Tanaman ini merupakan anggota dari marga paku air tawar, berbentuk kecil,

MENGENAL GULMA PICISAN PADA TANAMAN KOPI

Tanaman kopi robusta ( Coffea canephora. ) merupakan jenis tanaman perkebunan yang tumbuh dengan baik pada berbagai macam lingkungan yang mempunyai daya dukung optimal untuk pertumbuhannya. Dapat tumbuh dengan subur pada daerah yang mempunyai curah hujan antara 2.000 – 3.000 ml/th dengan masa kering 3 bulan, masih ditambahi dengan adanya hujan kiriman. Suhu optimum berkisar antara 22 – 26 0 C. Tidak ada gangguan angin yang kencang. Serta struktur tanah yang baik dengan kandungan bahan organik paling sedikit 3 % dan kedalam an efektif lebih dari 100 cm. Tanaman ini dapat tumbuh baik pada kisaran pH dengan batasan 4 – 8. Tanaman ini juga menghendaki adanya tanaman pelindung sinar matahari. Tingkat penyinaran matahari erat kaitannya dengan suhu lingkungan pertanaman, pada suhu ekstrem yang menyebabkan suhu mencapai 33 0 C dapat menyebabkan kerusakan pertanaman kopi. Keberhasilan penanaman kopi ini tidak hanya ditentukan oleh keadaan iklim yang cocok, pohon pelindung dan pemupukan yang

PENYADAPAN TANAMAN KARET

Matang Sadap Tanaman karet baru bisa disadap untuk pertama kalinya jika lingkar batangnya telah mencapai 45 cm, yang diukur ketinggian 110 – 120 dari atas permukaan tanah pada tanaman karet semaian. Sedangkan pada tanaman asal okulasi/tempelan diukur dari kaki gajah atau asal pertautan antara batang bawah dan batang bawah. Pada umumnya tanaman karet yang mencapai lingkar batang 45 cm, umurnya dalam kisaran 5 – 6 tahun. Dan bisa diambil tindakan penyadapan apabila sudah memenuhi ketentuan 55  - 60 % mencapai matang sadap dan ketebalan kulit sadap 6 – 7 mm. Peralatan   Penyadapan Pisau sadap dari bahan yang bermutu baik dengan bentuk yang tepat. Batu Asah pisau sadap. Ember latex yang bermutu baik dan bertutup yang berukuran satu buah dengan volume 10 liter dan dua buah yang bervolume 27 liter. Mangkok latex yang bervolume 500 cc. Spout.  Talang sadap dengan bahan dari seng. Paku sadap dari kawat tali. Patok untuk meletakkan ember latex. Keranjang/tekote untuk tempa

BUDIDAYA TANAMAN KARET

Tanaman karet yang menghasilkan karet secara komersial adalah Hevea brasilliensis atau nama lainya Siphonia brasilliensis. Tanaman karet merupakan pohon yang tingginya tergolong kelas menengah, 10 – 20 meter. Bunganya berumah satu dan terpisah, ada bunga jantan dan ada bunga betina, kedua – duanya terdapat dalam satu pohon. Penyerbukan dapat terjadi baik secara sendiri, silang maupun buatan. A. Penyebaran dan Syarat Tumbuh Tanaman karet dapat tumbuh pada batas – batas 10 0 LU dan 10 0 LS, asal suhunya kurang dari 24 0 C. Yang paling ideal terletak pada 5 - 6 0 LU dan 5 - 6 0 LS. Jumlah hujan per tahun tidak boleh kurang dari 1.500 ml, yang terbaik adalah antara 2.000 – 4.000 ml. Pertumbuhan tanaman karet yang tercepat adalah pada ketinggian kurang dari 200 meter dari permukaan laut. Tanaman karet menghendaki tanah yang aerasi dan draenasenya yang baik, dengan pH tanah sedikit asam antara 5 – 6. B. Pengadaan Bahan Tanam Bibit yang digunakan untuk tanaman karet dapat

PUPUK MAJEMUK (COMPOUND)

Pupuk majemuk (compound) dibuat untuk memudahkan pelaksanaan pemupukan. Pupuk majemuk terdiri atas dua atau tiga unsur hara. Dan saat ini, penggunaannya sudah sangat luas. Kendati harganya lebih mahal, pupuk majemuk tetap dipilih karena kandungan haranya lebih lengkap. Efisiensi aplikasinya pupuk majemuk juga lebih tinggi daripada aplikasi pada pupuk tunggal. Mencampur dua macam pupuk mudah dikerjakan, akan tetapi tidak ada jaminan bahwa setiap pupuk tersebut benar – benar telah menjadi satu. Ini berarti bahwa setiap bagian pupuk yang telah dicampur harus terdiri atas dua bagian penyusunnya. Pupuk majemuk yang mempunyai butiran ukuran yang sama, diproses oleh mesin pengaduk yang baik, dan sudah ada jaminan bahwa tiap butir pupuk itu kadar NP atau K-nya sama. Membuat Pupuk Majemuk Bahan Baku Pupuk Tunggal Misalnya kita akan membuat pupuk majemuk dengan komposisi 5 – 10 – 15, sedangkan pupuk tunggal yang tersedia adalah : Urea dengan kadar 45 % N SP-36 dengan kadar 36 % P 2 O 5

PENGENDALIAN NEMATODA PARASIT TANAMAN KOPI

A. Pendahuluan Nematoda dikenal pula dengan nama aalties dan eelworm adalah termasuk ke dalam kerajaan hewan yang tubuhnya berbentuk cacing yang umumnya berdiameter kecil, membuatnya tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi dapat dilihat dengan mudah di bawah mikroskop. Secara umum, nematoda berbentuk belut dan penampang melintangnya bundar, dengan tubuh licin, tidak bersegmen, tanpa kaki dan alat tambahan lainnya. Sebagian besar jenis nematoda parasit tanaman menyerang bagian akar, terutama pada bagian akar serabut yang masih aktif menyerap  unsur hara. Satu daur hidup dari telur sampai telur generasi berikutnya dapat diselesaikan dalam waktu tiga atau empat minggu di bawah kondisi lingkungan yang optimum, khususnya suhu, tetapi akan berlangsung lebih lama pada suhu yang lebih dingin. Suhu, kelembaban dan aerasi tanah mempengaruhi daya tahan hidup dan gerakan nematoda di dalam tanah. Sebagian besar nematoda terdapat di dalam lapisan tanah pada kedalaman 0 – 15 cm. Penyeba

JENIS–JENIS PUPUK BUATAN (ANORGANIS)

Tidak diragukan lagi bahwa salah satu usaha untuk meningkatkan hasil produksi pertanian adalah penggunaan pupuk buatan. Pupuk yang dipasarkan bermacam – macam merk dan sebutan, kandungannya tetap unsur hara makro atau mikro. Dalam memilih pupuk buatan perlu diketahui terlebih dahulu jenis dan dan jumlah unsur hara yang di kandungnya, serta mamfaat dari berbagai unsur hara pembentuk pupuk tersebut. Selain menentukan jenis pupuk  yang tepat, perlu juga diketahui cara aplikasi yang benar, sehingga dosis pupuk yang diberikan dapat lebih efisien. Kesalahan dalam aplikasi pupuk akan berakibat terganggunya pertumbuhan tanaman. Bahkan unsur hara yang dikandung oleh pupuk tidak dapat dimamfaatkan secara maksimal oleh tanaman. Pupuk buatan dikenal ada dua jenis pupuk utama, yaitu : Pupuk tunggal yang hanya mengandung satu jenis zat hara (N, P, K) saja. Pupuk Majemuk (compound) yang mengandung dua atau lebih zat hara (N dan P atau P dan K atau NPK). A. Pupuk Tunggal a. Pupuk yang Mengandu