Tanaman kopi robusta ( Coffea canephora.) merupakan jenis tanaman perkebunan yang tumbuh dengan baik pada berbagai macam lingkungan yang mempunyai daya dukung optimal untuk pertumbuhannya. Dapat tumbuh dengan subur pada daerah yang mempunyai curah hujan antara 2.000 – 3.000 ml/th dengan masa kering 3 bulan, masih ditambahi dengan adanya hujan kiriman.
Suhu optimum berkisar antara 22 – 260C. Tidak ada gangguan angin yang kencang. Serta struktur tanah yang baik dengan kandungan bahan organik paling sedikit 3 % dan kedalaman efektif lebih dari 100 cm. Tanaman ini dapat tumbuh baik pada kisaran pH dengan batasan 4 – 8. Tanaman ini juga menghendaki adanya tanaman pelindung sinar matahari. Tingkat penyinaran matahari erat kaitannya dengan suhu lingkungan pertanaman, pada suhu ekstrem yang menyebabkan suhu mencapai 330C dapat menyebabkan kerusakan pertanaman kopi.
Keberhasilan penanaman kopi ini tidak hanya ditentukan oleh keadaan iklim yang cocok, pohon pelindung dan pemupukan yang efektif, akan tetapi proses perawatan dan pemeliharaan merupakan faktor yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan. Kurangnya perawatan dan pemeliharaan mampu menurunkan produksi 30 – 50 % dari hasil panen tanaman yang sehat. Pengusahaan kebun yang baik adalah terutama yang dapat menyelenggarakan pemeliharaan tanaman secara menyeluruh dan terpadu.
Perilaku Gulma Picisan
Gulma picisan yang nama latinnya Drymoglossum pilosellides, merupakan golongan tumbuhan paku – pakuan (pakis) dari suku Polipodiacea dan dikenal sebagai tumbuhan yang menempel (epifit) yang hidup pada dahan dan batang berbagai jenis tanaman di antaranya tanaman kopi. Gulma ini kalau sejak dini tanpa dikendalikan pertumbuhannya sangat cepat bahkan mampu menutupi seluruh permukaan dahan dan batang. Apalagi kondisi dan iklim cocok dan menunjang.
Perkembangbiakan gulma picisan di alam dilakukan dua cara yaitu dengan spora dan tunas. Spora dibentuk di bawah daun dalam jumlah yang cukup banyak dan mudah disebarkan oleh angin. Pertumbuhan tunas gulma picisan berjalan cepat, sehingga tidak mengherankan bila dalam jangka waktu beberapa tahun saja gulma mampu menutupi seluruh batang dan dahan tanaman.
Dampak Kerugian yang Ditimbulkannya
Tanaman kopi yang ditumbuhi gulma picisan lambat laun akan menunjukkan gejala sakit. Daun – daunnya menjadi lebih kecil, cepat menguning dan gugur sebelum waktunya. Dan tanaman kopi yang telah lama ditumbuhi gulma picisan, banyak cabang yang mati dan bergelantungan. Rimpang gulma picisan dengan tunas yang lebat dan perakaran yang melekat erat pada kulit cabang kopi menimbulkan tekanan mekanis sehingga cabang menjadi tercekik. Dampak lain dari gulma picisan adalah menyerap sari makan pada pohon inang dan rimpang picisan yang mencapai cabang dan batang akan mengganggu bantalan bunga dan menghambat tumbuhnya tunas – tunas baru.
Penanganan dan Pengendalian
Mencegah perkembangan populasi gulma picisan pada tahap awal jauh lebih mudah daripada pengendaliannya pada saat populasi telah melimpah. Pencegahan ini bisa dilakukan dengan dengan mencegah dan menghilangkan sumber spora utama pada tanaman gulma picisan. Tindakan pengendalian dan pencegahan bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
Suhu optimum berkisar antara 22 – 260C. Tidak ada gangguan angin yang kencang. Serta struktur tanah yang baik dengan kandungan bahan organik paling sedikit 3 % dan kedalaman efektif lebih dari 100 cm. Tanaman ini dapat tumbuh baik pada kisaran pH dengan batasan 4 – 8. Tanaman ini juga menghendaki adanya tanaman pelindung sinar matahari. Tingkat penyinaran matahari erat kaitannya dengan suhu lingkungan pertanaman, pada suhu ekstrem yang menyebabkan suhu mencapai 330C dapat menyebabkan kerusakan pertanaman kopi.
Keberhasilan penanaman kopi ini tidak hanya ditentukan oleh keadaan iklim yang cocok, pohon pelindung dan pemupukan yang efektif, akan tetapi proses perawatan dan pemeliharaan merupakan faktor yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan. Kurangnya perawatan dan pemeliharaan mampu menurunkan produksi 30 – 50 % dari hasil panen tanaman yang sehat. Pengusahaan kebun yang baik adalah terutama yang dapat menyelenggarakan pemeliharaan tanaman secara menyeluruh dan terpadu.
Perilaku Gulma Picisan
Gulma picisan yang nama latinnya Drymoglossum pilosellides, merupakan golongan tumbuhan paku – pakuan (pakis) dari suku Polipodiacea dan dikenal sebagai tumbuhan yang menempel (epifit) yang hidup pada dahan dan batang berbagai jenis tanaman di antaranya tanaman kopi. Gulma ini kalau sejak dini tanpa dikendalikan pertumbuhannya sangat cepat bahkan mampu menutupi seluruh permukaan dahan dan batang. Apalagi kondisi dan iklim cocok dan menunjang.
Perkembangbiakan gulma picisan di alam dilakukan dua cara yaitu dengan spora dan tunas. Spora dibentuk di bawah daun dalam jumlah yang cukup banyak dan mudah disebarkan oleh angin. Pertumbuhan tunas gulma picisan berjalan cepat, sehingga tidak mengherankan bila dalam jangka waktu beberapa tahun saja gulma mampu menutupi seluruh batang dan dahan tanaman.
Dampak Kerugian yang Ditimbulkannya
Tanaman kopi yang ditumbuhi gulma picisan lambat laun akan menunjukkan gejala sakit. Daun – daunnya menjadi lebih kecil, cepat menguning dan gugur sebelum waktunya. Dan tanaman kopi yang telah lama ditumbuhi gulma picisan, banyak cabang yang mati dan bergelantungan. Rimpang gulma picisan dengan tunas yang lebat dan perakaran yang melekat erat pada kulit cabang kopi menimbulkan tekanan mekanis sehingga cabang menjadi tercekik. Dampak lain dari gulma picisan adalah menyerap sari makan pada pohon inang dan rimpang picisan yang mencapai cabang dan batang akan mengganggu bantalan bunga dan menghambat tumbuhnya tunas – tunas baru.
Penanganan dan Pengendalian
Mencegah perkembangan populasi gulma picisan pada tahap awal jauh lebih mudah daripada pengendaliannya pada saat populasi telah melimpah. Pencegahan ini bisa dilakukan dengan dengan mencegah dan menghilangkan sumber spora utama pada tanaman gulma picisan. Tindakan pengendalian dan pencegahan bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
- Melakukan pemeriksaan secara rutin ke seluruh kebun untuk mendeteksi perkembangan gulma picisan secara dini.
- Mencegah agar tanaman – tanaman lain di dalamnya dan di sekitar kebun tidak ditumbuhi gulma picisan, misalnya penaung lamtoro.
- Melakukan pengendalian secara dini dengan membersihkan koloni yang baru tumbuh sebelum membentuk spora dan jangan sampai ada rimpang yang tertinggal.
- Apabila koloni sudah berkembang lebat biasanya sulit dikendalikan. Dalam hal ini sebaiknya adalah memangkas/memotong cabang, kecuali cabang yang terlalu besar.
Komentar
Posting Komentar