Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KOPI

A. Hama Hama – hama penting yang diketahui banyak menyerang kopi, yaitu bubuk buah, penggerek cabang, kutu dompolan, kutu daun dan nematoda akar. Serangan hama tersebut dapat merusak bagian – bagian tanaman (batang, cabang, daun dan akar) sehingga pertumbuhan tanaman terganggu dan menurunkan produktivitas dan kualitas buah kopi. Karena serangan hama ini sangat merugikan produsen kopi, maka sangat dianjurkan melakukan usaha pencegahan antara lain dengan cara merawat tanaman kopi dengan baik dan melakukan teknologi pengendalian yang tepat termasuk melakukan penyemprotan dengan insektisida bila diperlukan atas dasar pengamatan. JIka tanaman kopi sudah terserang hama, maka usaha pengendaliannya dapat dilakukan secara mekanis (memotong dan membuang bagian terserang), melalui perbaikan teknis budidaya, secara alami/biologis dengan parasit hama dan dengan memakai insektisida atau racun pembunuh hama serangga. Hama – hama tanaman kopi yang sangat merusak tanaman kopi, yaitu : 1. Bubuk Bua

PEMANGKASAN TANAMAN KOPI

Buah kopi terbentuk pada cabang-cabang lateral (primer atau sekunder), yang merupakan produk dari pertumbuhan vegetatif. Sebaliknya pertumbuhan vegetatif juga dipengaruhi oleh pembuahan. Oleh karena itu perlu adanya keseimbangan  yang optimal antara pertumbuhan keduanya. Pada prinsipnya pemangkasan bertujuan untuk mengatur pertumbuhan vegetatif kearah pertumbuhan generatif yang lebih produktif. Dengan kata lain mengatur tanaman kopi agar tidak hanya menghasilkan banyak cabang dan daun, tetapi juga banyak buahnya. Untuk itu pemangkasan hendaknya diarahkan pada, antara lain : Memperoleh cabang –  cabang buah yang baru secara kontinyu  dan dalam jumlah yang optimal. Mempermudah masuknya cahaya ke dalam tubuh tanaman kopi untuk merangsang pembentukan tanaman kopi. Memperlancar sirkulasi udara, guna mengintensifkan penyerbukan bunga. Membuang cabang –  cabang tua yang tidak/kurang produktif, agar zat hara dapat disalurkan bagi cabang –  cabang muda yang lebih produktif. Membuang

SYARAT TUMBUH TANAMAN KOPI

Seperti halnya tanaman lainnya, tanaman kopi memerlukan persyaratan tumbuh yang sesuai untuk dapat memberikan hasil produksi yang optimal. Iklim  Kopi dapat tumbuh baik pada zone antara 20 derajat lintang utara dan 20 derajat lintang selatan. Daerah kopi yang baik di Indonesia terletak antara 0 derajat sampai dengan 10 derajat lintang selatan (Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Bali dan Sulawesi Selatan). Dan sebagian kecil antara 0 derajat sampai 5 derajat lintang utara (Aceh, dan Sumatera Utara).  Unsur-unsur iklim yang banyak berpengaruh terhadap budidaya tanaman kopi adalah elevasi, temperatur, tipe curah hujan dan angin. Elevasi dan Temperatur  Temperatur dan elevasi mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya. Temperatur rata-rata tahunan di Indonesia pada ketinggian permukaan laut adalah kurang lebih 26 derajat celcius, dan turun kurang lebih 0,6 derajat celcius setiap naik 100 meter. Kopi arabica dapat ditanam pada elevasi 500-2000 meter dari permukaan laut, te

MEMBUAT BIOAKTIVATOR KOMPOS

Biokaktivator adalah sekumpulan mikroorganisme yang mempercepat proses pembuatan kompos yang biasanya secara alami membutuhkan waktu lama, tetapi dengan adanya bioktivator akan semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk proses pengomposan. Membuat bioaktivator sendiri sangat mudah dengan memamfaatkan bahan-bahan yang ada disekitar kita. A. Bioaktivator dari bahan tape      a. Bahan          - tapai singkong                     = 1 ons          - air bersih/sumur                  = 1.000 ml          - gula pasir                             = 5 sendok makan (50 gr)      b. Cara Pembuatan           - siapakan 1 botol bekas aqua ukuran 1.500 ml, kemudian masukkan tapai kedalam botol             - isi air bersih/sumur kedalam botol            - masukkan gula pasir kedalam botol yang sudah terisi tapai dan air.            - kocok-kocok botol agar gula larut dalam air            - biarkan botol terbuka tanpa tutup selama 4-5hari            - setelah 5 hari bioaktivator sudah bis