Langsung ke konten utama

MENGENAL PENYAKIT UTAMA TANAMAN KAKAO

A. Vascular Streak Dieback (VSD)
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Oncobasidium theobromae . Tanaman yang terinfeksi menunjukkan gejala daun menguning dengan bercak- bercak berwarna hijau, biasanya pada daun kedua atau ketiga dari titik tumbuh. Daun – daun yang menguning akhirnya gugur sehingga nampak bagian ranting yang ompong. Kadang – kadang daun menunjukkan gejala nekrosis di antara tulang daun seperti gejala kekurangan kalium.
Kerusakan tanaman kakao oleh serangan cendawan ini tergantung terhadap ketahanan tanaman. Pada tanaman yang rentan dapat menimbulkan kerusakan yang cukup parah yaitu bisa menyebabkan gugur daun dan mati ranting. Apabila serangan berlanjut akan menyebabkan kematian pada cabang bahkan ke batang pokok.
Penyebaran penyakit VSD melalui spora yang diterbangkan oleh angin dengan jangkauan sebaran 10 – 182 m. Spora yang jatuh pada daun muda akan segera berkembang  ke dalam jaringan xylem dan tumbuh ke batang pokok. Setelah 3 – 5 bulan gejala serangan akan mulai nampak yang ditandai dengan bercak hijau. Namun spora ini sangat peka terhadap cahaya dan akan mati setelah terkena sinar matahari selama 30 menit.

B. Penyakit Akar
Penyakit akar disebabkan beberapa cendawan Ganoderma pseudofereoum (menyebabkan penyakit akar merah), Phellinus lamaoensis (menyebabkan penyakit jamur akar coklat), dan Leptoporus lignosus (menyebabkan penyakit jamur akar putih). Gejala penyakit akar ini hampir sama pada bagian atas tanaman, daun kelihatan menguning, layu dan akhir gugur kemudian diikuti dengan kematian tanaman. Akan tetapi pada bagian pangkal akar akan nampak perbedaan yang nyata. Penyakit akar merah akan menunjukkan gejala pada permukaan akar ada lapisan jamur berwarna merah dan keadaan akar yang terinfeksi menjadi busuk, lunak dan berair. Penyakit jamur akar coklat ditandai dengan pada permukaan akar diliputi oleh benang – benang jamur berlendir yang kuat mengikat butiran tanah dan terdapat hifa jamur berwarna coklat. Penyakit jamur akar putih ditandai dengan adanya benang – benang putih yang bercabang – cabang yang melekat erat pada permukaan akar.
Penyakit jamur akar disebarkan melalui kontak akar yang terinfeksi dengan akar tanaman yang sehat dan adanya sisa – sisa akar yang terinfeksi. Kelembaban tanah dan kondisi lahan yang berpasir turut mempercepat penyebaran penyakit ini.

C. Penyakit Busuk Buah
Penyebab penyakit ini disebabkan oleh jamur Phytophthora palmivora. Buah yang terinfeksi menunjukkan gejala terjadinya pembusukan disertai bercak coklat kehitaman dengan batas yang tegas. Perkembangan bercak coklat  cukup cepat sehingga dalam waktu beberapa hari seluruh permukaan buah menjadi busuk, basah dan berwarna coklat kehitaman. Penyakit ini menyebar melalui percikan air hujan, kontak langsung antar buah yang sakit dan buah yang sehat, dan perantara binatang.

D. Penyakit Kanker Batang
Disebabkan oleh jamur Phytophthora palmivora. Gejala yang nampak pada kulit batang adanya warna gelap dan ditemukan cairan kemerahan. Apabila kulit batang dikupas akan terlihat lapisan di bawahnya membusuk dan berwarna merah anggur. Serangan penyakit kanker batang menimbulkan kerusakan jaringan kayu, batang menjadi busuk dan berlendir. Apabila serangan pada batang pokok akan menyebabkan  batang pokok lama – kelamaan tanaman akan mati keseluruhan. Penyakit ini mudah berkembang pada kebun yang lembab dan curah hujan tinggi.

E. Penyakit Antraknose
Penyakit penyakit antraknose disebabkan oleh jamur  Colletotrichum gloeosporioides, dengan gejala pada daun muda terlihat bintik – bintik nekrosis berwarna coklat dan akhir berlubang berwarna kuning sedangkan pada daun tua bintik nekrosis menjadi bercak yang beraturan. Serangan berat akan menyebabkan daun muda mudah rontok dan ranting menjadi gundul dan buah muda lebih rentan yang  mengakibatkan buah mengering menjadi mummi. Kondisi kebun yang cukup lembab mendorong pembentukan konidia sebagai alat penyebaran penyakit ini yang dibantu oleh angin dan air hujan.

F. Penyakit Jamur Upas
Disebabkan oleh jamur Corticium salmonicolor, yang membentuk kerak berwarna merah jambu. Pada bagian ujung percabangan yang terserang, daun menjadi layu secara mendadak sehingga banyak yang tetap melekat pada cabang meskipun sudah mengering. Kerusakan yang parah dapat menyebabkan matinya ranting bahkan bisa mematikan tanaman secara keseluruhan. Kondisi kebun yang cukup lembab turut membantu penyebaran penyakit ini dan penyebarannya dipencarkan oleh basidiospora yang terbawa oleh angin.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMANGKASAN TANAMAN KOPI

Buah kopi terbentuk pada cabang-cabang lateral (primer atau sekunder), yang merupakan produk dari pertumbuhan vegetatif. Sebaliknya pertumbuhan vegetatif juga dipengaruhi oleh pembuahan. Oleh karena itu perlu adanya keseimbangan  yang optimal antara pertumbuhan keduanya. Pada prinsipnya pemangkasan bertujuan untuk mengatur pertumbuhan vegetatif kearah pertumbuhan generatif yang lebih produktif. Dengan kata lain mengatur tanaman kopi agar tidak hanya menghasilkan banyak cabang dan daun, tetapi juga banyak buahnya. Untuk itu pemangkasan hendaknya diarahkan pada, antara lain : Memperoleh cabang –  cabang buah yang baru secara kontinyu  dan dalam jumlah yang optimal. Mempermudah masuknya cahaya ke dalam tubuh tanaman kopi untuk merangsang pembentukan tanaman kopi. Memperlancar sirkulasi udara, guna mengintensifkan penyerbukan bunga. Membuang cabang –  cabang tua yang tidak/kurang produktif, agar zat hara dapat disalurkan bagi cabang –  cabang muda yang lebih produktif. Membuang

PENGATURAN TANAMAN PELINDUNG KOPI

A. Pendahuluan Pohon penaung merupakan salah satu aspek penting dalam budidaya tanaman kopi yang memiliki implikasi kuat dengan kegiatan fisiologi tanaman, khususnya fotosintesis dan pembentukan bunga. Karena itu meskipun pohon penaung memberikan banyak mamfaat tetapi penggunaannya perlu pengaturan yang benar dan terencana dengan baik. Selama musim penghujan cuaca sering berawan  sehingga intensitas cahaya berkurang. Karena itu keberadaan mahkota pohon penaung kurang diperlukan. Tanaman kopi menghendaki intensitas sinar matahari yang tidak penuh dengan penyinaran yang teratur. Adanya penyinaran yang tidak teratur akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman dan pola pembungaan  tidak menjadi teratur, tanaman terlalu cepat berbuah tetapi hanya sedikit dan hasilnya terlalu cepat menurun. Oleh sebab itu tanaman kopi memerlukan pohon pelindung/penaung yang dapat mengatur intensitas sinar matahari sesuai dengan yang dikehendaki. B. Kebutuhan Pohon Pelindung Kebutuhan naungan tergantung pada

MENGENAL TANAMAN LEGUMINOSA

Tanaman leguminoseae adalah tanaman polongan – polongan dengan sistem perakaran yang mampu bersiombiosis dengan bakteri rhizobium dan membentuk bintil akar yang mempunyai kemampuan mengikat nitrogen dari udara. Hubungan keduanya dapat memfiksasi 100 kg/ha/th, tanaman kedelai dapat memfiksasi nitrogen bebas dari udara sebesar 20 – 200 kg/ha/th, sedangkan tanaman kacang kapri mampu mengikat nitrogen udara bebas sebanyak 400 – 500 kg/ha/th. Jumlah nitrogen bebas yang difiksasi oleh asosiasi legum sangat bervariasi, tergantung pada jenis tanaman legum, kultivarnya, spesies dan strain bakterinya, serta kondisi pertumbuhannya terutama pH dan nitrogen dalam tanah. Sekedar mengingat pelajaran yang kita terima di bangku kuliah dulu, proses pembentukan bintil akar yaitu : Setelah terjadi kolonisasi pada akar oleh strain rhizobium yang cocok, proses infeksi dan nodulasi terjadi lebih kurang sebagai berikut : Deformasi (perubahan bentuk) bulu akar Pembentukan benang infeksi untuk transf