A. Hama
Hama – hama penting yang diketahui banyak menyerang kopi, yaitu bubuk buah, penggerek cabang, kutu dompolan, kutu daun dan nematoda akar. Serangan hama tersebut dapat merusak bagian – bagian tanaman (batang, cabang, daun dan akar) sehingga pertumbuhan tanaman terganggu dan menurunkan produktivitas dan kualitas buah kopi. Karena serangan hama ini sangat merugikan produsen kopi, maka sangat dianjurkan melakukan usaha pencegahan antara lain dengan cara merawat tanaman kopi dengan baik dan melakukan teknologi pengendalian yang tepat termasuk melakukan penyemprotan dengan insektisida bila diperlukan atas dasar pengamatan.
JIka tanaman kopi sudah terserang hama, maka usaha pengendaliannya dapat dilakukan secara mekanis (memotong dan membuang bagian terserang), melalui perbaikan teknis budidaya, secara alami/biologis dengan parasit hama dan dengan memakai insektisida atau racun pembunuh hama serangga. Hama – hama tanaman kopi yang sangat merusak tanaman kopi, yaitu :
1. Bubuk Buah (Hypothenemus hampei)
a. Pengendalian oleh musuh alami,
diantaranya Prarops nasuta (parasit larva, predator), Heterospilus coffeicola (memakan telur, larva dan pupa), Spicaria javanica (parasit larva dan kumbang), Dindymus rubiginosus (predator kumbang), dan cendawan Beauveria bassiana (patogen yang menginfeksi larva dan kumbang).
b. Pemberantasan mekanis,
Melakukan racutan, dimana buah kopi dipetik bersih termasuk buah kopi muda yang biasanya dilakukan akhir panen pada bulan September – Oktober. Dibawah pohon dilakukan lelesan yaitu memungut semua buah, baik yang tercecer karena pemetikan maupun buah yang gugur karena terlalu masak. Disamping itu dilakukan pula petik bubuk, yaitu buah kopi yang berlubang karena gerekan hama bubuk dipetik kemudian direbus dalam air mendidih atau dikubur dalam tanah sedalam 0,5 m.
c. Secara budidaya,
Memperbaiki kondisi lingkungan agar tidak disukai hama bubuk, yaitu dengan mengurangi naungan atau memangkas pohon pelindung apabila terlalu rapat.
d. penggunaan insektisida,
Serangan hama bubuk buah kopi dapat dicegah dengan menggunakan insektisida endosultan, metidation dan sebagainya dengan dosis 2 – 3 ml/ltr. Namun pemakaian insektisida lebih sulit dan kurang menguntungkan, oleh karena itu perlu dipertimbangkan efesiensi dan efektifitasnya.
2. Penggerek Cabang Coklat dan Hitam (Xylosandrus morigerus dan Xylosandrus campactus)
a. Pengendalian oleh musuh alami,
Parasit dari hama ini adalah Tetrastichusxylebororum, sampai sekrang baru diketahui satu jenis parasit hama ini.
b. Secara mekanis,
Pemusnahan sumber-sumber infeksi, yaitu cabang-cabang yang terserang dipotong dan dibakar.
c. Secara budidaya,
Memperbaiki kondisi tanaman supaya sehat dan kuat, usaha ini bisa dikerjakan dengan cara pemupukan, pengolahan tanah, pengaturan naungan dan penyiangan.
d. Penggunaan insektisida,
Belum dianjurkan
3. Kutu Dompolan (Pseudococcus citri)
a. Pengendalian oleh musuh alami,
Parasit hama kutu dompolan antara lain Angyrus greeni dan Leptomastix abyssinica, sedangkan predatornya Scymnus apiciflavus dan Cryptololaemus mentrousieri.
b. Secara mekanis,
Membuang atau memotong bagian tanaman yang terserang hama, memberantas semut gramang, dan tidak menanam penutup tanah/pohon inang dari hama ini.
c. Penggunaan insektisida,
Insektisida yang dianjurkan adalah monocrotophos, kuinaltos, dicrotophes, dimetoat, fosfamiden, karbaril atau metidation dengan dosis 2 – 3 ml/ltr air.
4. Kutu Lamtoro (Ferrisia virgata)
5. Kutu Tempurung Hijau (Coccus viridis)
a. Pengendalian dengan musuh alami,
Patogen dari kutu ini adalah cendawan Cephalosporrium lecanii, Empusa lecanii dan Septobasidium bogoriense, golongan parasit Coccophagus bogoriensis, sedangkan golongan predator yaotu Coccinella melanophtalmus.
b. Penggunaan insektisida,
Insektida yang dianjurkan adalah kuinalpos, karbonil dengan dosis 2 – 3 ml/ltr air.
B. Penyakit
Ada empat penyakit penting yang menyerang tanaman kopi, yaitu penyakit karat daun, penyakit jamur upas, penyakit cendawan akar coklat dan penyakit bercak daun coklat. Penyakit tersebut menyerang daun atau akar tanaman kopi. Penggunaan fungisida untuk memberantas penyakit tanaman kopi sebaiknya merupakan pilihan terakhir karena harganya cukup mahal dan sulit penggunaannya.
1. Penyakit Karat Daun
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Hemileia vastatrix, penyakit ini menyerang daun kopi, terutama kopi arabica. Kopi robusta tahan terhadap penyakit ini. Gejala penyakit karat daun yaitu bercak berwarna kuning muda pada daun. Penyakit ini adalah parasit obligat yaitu hanya hidup pada genus Coffea. Penyakit ini menyebar melalui sporanya dengan perantara air hujan, dan menginfeksi melalui stomata dengan masa inkubasi kurang lebih tiga minggu, semakin temperatur semakin cepat masa inkubasinya. Teknik pengendalian penyakit karat daun ini bisa ditempuh dengan beberapa cara, yaitu :
a. Menanam tanaman kopi yang lebih resisten, misalnya S.288 dan S.333
b. Mengusahakan agar tanaman tumbuh dengan baik dan jangan dibiarkan tanaman kopi berbuah terlalu lebat
c. Disemprot dengan fungisida, bubur bordeux, copper oksida, mankozeb dan lain sebagainya.
2. Penyakit Jamur Upas
Penyebab penyakit ini adalah Corticium salmonicolor, cendawan ini menyerang bagian bawah cabang, ranting atau bagian dalam percabangan. Pada tingkat serangan awal, terlihat miselium tipis, mengkilat seperti sarang laba-laba dibagian yang terserang. Pada serangan lebih lanjut bagian yang terserang akan mengering, dan cendawan jamur upas berwarna menjadi kekuning-kuningan. Pengendalian jamur ini adalah :
a. Memotong bagian cabang atau ranting yang terserang.
b. Melakukan pengamatan tanaman inang sekitarnya, yaitu pohon lamtoro, Tephrosia sp.
c. Mengurangi kelembaban, dengan mengatur naungan.
3. Penyakit Cendawan Akar Coklat
Penyakit ini disebabkan cendawan Phellinus lamaensis, gejala yang terserang penyakit ini yaitu daun kehilangan turgor, menguning, layu, dan kemudian gugur. Cendawan ini menyerang akar tunggang, sehingga pembuluh tersumbat dan tanaman menjadi layu. Tanaman yang mati karena terserang penyakit ini sebelum diadakan penyulaman, sisa-sisa akar harus dibersihkan dan dibakar. Pengendalian cendawan akar coklat adalah :
a. Tanaman yang sakit/mati harus dibongkar sampai ke akar-akarnya dan dibakar.
b. Membuat got isolasi yang dekat dengan pohon yang terserang
c. Menggunakan bahan fungisida, yaitu shell collar protectant dan calixin cp
4. Penyakit Bercak Daun
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Cercospora coffeicola, cendawan ini menyerang daun dan mematikan sel-sel yang ada disekitarnya. Penyakit ini baru menimbuklkan kerusakan yang berarti apabila menyerang buah kopi. Gejala penyakit ini ialah bercak berwarna coklat dengan berwarna putih dipusatnya. Bercak berbentuk lingkaran konsentris dengan batas yang tegas berarwana coklat kemerah-merahan. Pengendalian jamur ini bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Mengurangi kelembaban
b. Memotong bagian-bagian yang terserang/sakit
c. penyemprotan dengan fungsisida (benomil, mankozeb)
d. Apbila menyerang buah kopi, sebaiknya mengatur pohon penaung setepat-tepanya.
C. Nematoda
Ada dua jenis yang banyak menyerang tanaman kopi, yaitu Pratylenchus coffeae, dan Radopholus similis. Nematoda merusak akar bibit dan tanaman dewasa, sehingga akar serabut busuk/mati, pertumbuhan tanaman terhambat, daun-daun kuning dan cabang-cabang pada bagian mati. Nematoda termasuk polyphage (memakan banyak jenis tanaman) contoh wedusan (Ageratum sp), mimosa, flemingia dan lain sebagainya. Pengendalian nematoda ini adalah :
a. Penglaparan, kopi yang sakit dibongkar dan dibiarkan selama dua tahun
b. Pemupukan, yaitu menambah pupuk NP dengan harapan mendorong regenerasi dari akar-akar yang rusak.
c. Menggunakan batang yang resisten (SA 109, Rob.Bgn 124-01.
d. Penggunaan nematisida (dazomet 98%, )
Hama – hama penting yang diketahui banyak menyerang kopi, yaitu bubuk buah, penggerek cabang, kutu dompolan, kutu daun dan nematoda akar. Serangan hama tersebut dapat merusak bagian – bagian tanaman (batang, cabang, daun dan akar) sehingga pertumbuhan tanaman terganggu dan menurunkan produktivitas dan kualitas buah kopi. Karena serangan hama ini sangat merugikan produsen kopi, maka sangat dianjurkan melakukan usaha pencegahan antara lain dengan cara merawat tanaman kopi dengan baik dan melakukan teknologi pengendalian yang tepat termasuk melakukan penyemprotan dengan insektisida bila diperlukan atas dasar pengamatan.
JIka tanaman kopi sudah terserang hama, maka usaha pengendaliannya dapat dilakukan secara mekanis (memotong dan membuang bagian terserang), melalui perbaikan teknis budidaya, secara alami/biologis dengan parasit hama dan dengan memakai insektisida atau racun pembunuh hama serangga. Hama – hama tanaman kopi yang sangat merusak tanaman kopi, yaitu :
1. Bubuk Buah (Hypothenemus hampei)
- Ordo = Coleoptera
- Famili = Scolytidae
- Nama lain = Stephanoderes hampei
a. Pengendalian oleh musuh alami,
diantaranya Prarops nasuta (parasit larva, predator), Heterospilus coffeicola (memakan telur, larva dan pupa), Spicaria javanica (parasit larva dan kumbang), Dindymus rubiginosus (predator kumbang), dan cendawan Beauveria bassiana (patogen yang menginfeksi larva dan kumbang).
b. Pemberantasan mekanis,
Melakukan racutan, dimana buah kopi dipetik bersih termasuk buah kopi muda yang biasanya dilakukan akhir panen pada bulan September – Oktober. Dibawah pohon dilakukan lelesan yaitu memungut semua buah, baik yang tercecer karena pemetikan maupun buah yang gugur karena terlalu masak. Disamping itu dilakukan pula petik bubuk, yaitu buah kopi yang berlubang karena gerekan hama bubuk dipetik kemudian direbus dalam air mendidih atau dikubur dalam tanah sedalam 0,5 m.
c. Secara budidaya,
Memperbaiki kondisi lingkungan agar tidak disukai hama bubuk, yaitu dengan mengurangi naungan atau memangkas pohon pelindung apabila terlalu rapat.
d. penggunaan insektisida,
Serangan hama bubuk buah kopi dapat dicegah dengan menggunakan insektisida endosultan, metidation dan sebagainya dengan dosis 2 – 3 ml/ltr. Namun pemakaian insektisida lebih sulit dan kurang menguntungkan, oleh karena itu perlu dipertimbangkan efesiensi dan efektifitasnya.
2. Penggerek Cabang Coklat dan Hitam (Xylosandrus morigerus dan Xylosandrus campactus)
- Ordo = Coleoptera
- Famili = Pseudococcidae
a. Pengendalian oleh musuh alami,
Parasit dari hama ini adalah Tetrastichusxylebororum, sampai sekrang baru diketahui satu jenis parasit hama ini.
b. Secara mekanis,
Pemusnahan sumber-sumber infeksi, yaitu cabang-cabang yang terserang dipotong dan dibakar.
c. Secara budidaya,
Memperbaiki kondisi tanaman supaya sehat dan kuat, usaha ini bisa dikerjakan dengan cara pemupukan, pengolahan tanah, pengaturan naungan dan penyiangan.
d. Penggunaan insektisida,
Belum dianjurkan
3. Kutu Dompolan (Pseudococcus citri)
- Ordo = Homoptera
- Famili = Pseudococcidae
a. Pengendalian oleh musuh alami,
Parasit hama kutu dompolan antara lain Angyrus greeni dan Leptomastix abyssinica, sedangkan predatornya Scymnus apiciflavus dan Cryptololaemus mentrousieri.
b. Secara mekanis,
Membuang atau memotong bagian tanaman yang terserang hama, memberantas semut gramang, dan tidak menanam penutup tanah/pohon inang dari hama ini.
c. Penggunaan insektisida,
Insektisida yang dianjurkan adalah monocrotophos, kuinaltos, dicrotophes, dimetoat, fosfamiden, karbaril atau metidation dengan dosis 2 – 3 ml/ltr air.
4. Kutu Lamtoro (Ferrisia virgata)
- Ordo = Homoptera
- Famili = Pseudococcidae
5. Kutu Tempurung Hijau (Coccus viridis)
- Ordo = Homoptera
- Famili = coccidae
a. Pengendalian dengan musuh alami,
Patogen dari kutu ini adalah cendawan Cephalosporrium lecanii, Empusa lecanii dan Septobasidium bogoriense, golongan parasit Coccophagus bogoriensis, sedangkan golongan predator yaotu Coccinella melanophtalmus.
b. Penggunaan insektisida,
Insektida yang dianjurkan adalah kuinalpos, karbonil dengan dosis 2 – 3 ml/ltr air.
B. Penyakit
Ada empat penyakit penting yang menyerang tanaman kopi, yaitu penyakit karat daun, penyakit jamur upas, penyakit cendawan akar coklat dan penyakit bercak daun coklat. Penyakit tersebut menyerang daun atau akar tanaman kopi. Penggunaan fungisida untuk memberantas penyakit tanaman kopi sebaiknya merupakan pilihan terakhir karena harganya cukup mahal dan sulit penggunaannya.
1. Penyakit Karat Daun
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Hemileia vastatrix, penyakit ini menyerang daun kopi, terutama kopi arabica. Kopi robusta tahan terhadap penyakit ini. Gejala penyakit karat daun yaitu bercak berwarna kuning muda pada daun. Penyakit ini adalah parasit obligat yaitu hanya hidup pada genus Coffea. Penyakit ini menyebar melalui sporanya dengan perantara air hujan, dan menginfeksi melalui stomata dengan masa inkubasi kurang lebih tiga minggu, semakin temperatur semakin cepat masa inkubasinya. Teknik pengendalian penyakit karat daun ini bisa ditempuh dengan beberapa cara, yaitu :
a. Menanam tanaman kopi yang lebih resisten, misalnya S.288 dan S.333
b. Mengusahakan agar tanaman tumbuh dengan baik dan jangan dibiarkan tanaman kopi berbuah terlalu lebat
c. Disemprot dengan fungisida, bubur bordeux, copper oksida, mankozeb dan lain sebagainya.
2. Penyakit Jamur Upas
Penyebab penyakit ini adalah Corticium salmonicolor, cendawan ini menyerang bagian bawah cabang, ranting atau bagian dalam percabangan. Pada tingkat serangan awal, terlihat miselium tipis, mengkilat seperti sarang laba-laba dibagian yang terserang. Pada serangan lebih lanjut bagian yang terserang akan mengering, dan cendawan jamur upas berwarna menjadi kekuning-kuningan. Pengendalian jamur ini adalah :
a. Memotong bagian cabang atau ranting yang terserang.
b. Melakukan pengamatan tanaman inang sekitarnya, yaitu pohon lamtoro, Tephrosia sp.
c. Mengurangi kelembaban, dengan mengatur naungan.
3. Penyakit Cendawan Akar Coklat
Penyakit ini disebabkan cendawan Phellinus lamaensis, gejala yang terserang penyakit ini yaitu daun kehilangan turgor, menguning, layu, dan kemudian gugur. Cendawan ini menyerang akar tunggang, sehingga pembuluh tersumbat dan tanaman menjadi layu. Tanaman yang mati karena terserang penyakit ini sebelum diadakan penyulaman, sisa-sisa akar harus dibersihkan dan dibakar. Pengendalian cendawan akar coklat adalah :
a. Tanaman yang sakit/mati harus dibongkar sampai ke akar-akarnya dan dibakar.
b. Membuat got isolasi yang dekat dengan pohon yang terserang
c. Menggunakan bahan fungisida, yaitu shell collar protectant dan calixin cp
4. Penyakit Bercak Daun
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Cercospora coffeicola, cendawan ini menyerang daun dan mematikan sel-sel yang ada disekitarnya. Penyakit ini baru menimbuklkan kerusakan yang berarti apabila menyerang buah kopi. Gejala penyakit ini ialah bercak berwarna coklat dengan berwarna putih dipusatnya. Bercak berbentuk lingkaran konsentris dengan batas yang tegas berarwana coklat kemerah-merahan. Pengendalian jamur ini bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Mengurangi kelembaban
b. Memotong bagian-bagian yang terserang/sakit
c. penyemprotan dengan fungsisida (benomil, mankozeb)
d. Apbila menyerang buah kopi, sebaiknya mengatur pohon penaung setepat-tepanya.
C. Nematoda
Ada dua jenis yang banyak menyerang tanaman kopi, yaitu Pratylenchus coffeae, dan Radopholus similis. Nematoda merusak akar bibit dan tanaman dewasa, sehingga akar serabut busuk/mati, pertumbuhan tanaman terhambat, daun-daun kuning dan cabang-cabang pada bagian mati. Nematoda termasuk polyphage (memakan banyak jenis tanaman) contoh wedusan (Ageratum sp), mimosa, flemingia dan lain sebagainya. Pengendalian nematoda ini adalah :
a. Penglaparan, kopi yang sakit dibongkar dan dibiarkan selama dua tahun
b. Pemupukan, yaitu menambah pupuk NP dengan harapan mendorong regenerasi dari akar-akar yang rusak.
c. Menggunakan batang yang resisten (SA 109, Rob.Bgn 124-01.
d. Penggunaan nematisida (dazomet 98%, )
Trim's banyak postingannya
BalasHapus