Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label PUPUK DAN PEMUPUKAN

TANAMAN AZOLLA ALTERNATIF PENYEDIA NITROGEN

Eksploitasi tanah pertanian yang berlangsung berabad – abad untuk kepentingan manusia, secara bertahap dan pasti akan menyebabkan menurunnya kandungan bahan organik dalam tanah. Dan dipercepat dengan pemakaian pupuk buatan yang kurang bijaksana telah mempercepat tingkat kerusakan tanah. Untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, termasuk meningkatkan aktivitas mikrobiologi tanah, diperlukan bahan pembenah tanah berupa pupuk hijau yang memiliki persyaratan sebagai berikut : Pertumbuhan dan perkembangbiakannya cepat. Kandungan unsur hara nitrogen yang cukup tinggi. Cepat dan mudah terdekomposisi. C/N ratio mendekati ratio tanah. Tidak mengandung logam berat. Kemampuan menyimpan air baik. Tanaman azolla merupakan salah satu jenis tanaman paku air yang bisa memenuhi persyaratan seperti tersebut di atas. Kandungan C/N ratio azolla 9 – 13 % dengan kandungan berat kering nitrogennya sebesar 4 – 5 %. Tanaman ini merupakan anggota dari marga paku air tawar, berbentuk kecil,

PUPUK MAJEMUK (COMPOUND)

Pupuk majemuk (compound) dibuat untuk memudahkan pelaksanaan pemupukan. Pupuk majemuk terdiri atas dua atau tiga unsur hara. Dan saat ini, penggunaannya sudah sangat luas. Kendati harganya lebih mahal, pupuk majemuk tetap dipilih karena kandungan haranya lebih lengkap. Efisiensi aplikasinya pupuk majemuk juga lebih tinggi daripada aplikasi pada pupuk tunggal. Mencampur dua macam pupuk mudah dikerjakan, akan tetapi tidak ada jaminan bahwa setiap pupuk tersebut benar – benar telah menjadi satu. Ini berarti bahwa setiap bagian pupuk yang telah dicampur harus terdiri atas dua bagian penyusunnya. Pupuk majemuk yang mempunyai butiran ukuran yang sama, diproses oleh mesin pengaduk yang baik, dan sudah ada jaminan bahwa tiap butir pupuk itu kadar NP atau K-nya sama. Membuat Pupuk Majemuk Bahan Baku Pupuk Tunggal Misalnya kita akan membuat pupuk majemuk dengan komposisi 5 – 10 – 15, sedangkan pupuk tunggal yang tersedia adalah : Urea dengan kadar 45 % N SP-36 dengan kadar 36 % P 2 O 5

JENIS–JENIS PUPUK BUATAN (ANORGANIS)

Tidak diragukan lagi bahwa salah satu usaha untuk meningkatkan hasil produksi pertanian adalah penggunaan pupuk buatan. Pupuk yang dipasarkan bermacam – macam merk dan sebutan, kandungannya tetap unsur hara makro atau mikro. Dalam memilih pupuk buatan perlu diketahui terlebih dahulu jenis dan dan jumlah unsur hara yang di kandungnya, serta mamfaat dari berbagai unsur hara pembentuk pupuk tersebut. Selain menentukan jenis pupuk  yang tepat, perlu juga diketahui cara aplikasi yang benar, sehingga dosis pupuk yang diberikan dapat lebih efisien. Kesalahan dalam aplikasi pupuk akan berakibat terganggunya pertumbuhan tanaman. Bahkan unsur hara yang dikandung oleh pupuk tidak dapat dimamfaatkan secara maksimal oleh tanaman. Pupuk buatan dikenal ada dua jenis pupuk utama, yaitu : Pupuk tunggal yang hanya mengandung satu jenis zat hara (N, P, K) saja. Pupuk Majemuk (compound) yang mengandung dua atau lebih zat hara (N dan P atau P dan K atau NPK). A. Pupuk Tunggal a. Pupuk yang Mengandu

KONSERVASI TANAH DAN AIR DI PERKEBUNAN

Tindakan pengawetan tanah dan air ditujukan untuk lahan – lahan yang bertopografi miring atau berbukit dan lahan yang mempunyai curah hujan tinggi. Pengawetan tanah dan air dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu : Menanam dengan golongan tanaman leguminosa  atau yang dikenal LCC (legum cover crop). Mekanik. Pergiliran Tanaman. Kombinasi cara – cara tersebut. Cara – cara tersebut yang umumnya dikerjakan pada awal persiapan lahan sampai tanaman itu menghasilkan adalah cara mekanik. Meode mekanik dikerjakan dengan membuat bangunan pengontrol erosi yang terdiri dari : Teras. Rorak. Tanggul. Biopori. Pembuatan bangunan tersebut berfungsi, yaitu : Mengurangi  besarnya kecepatan dan jumlah yang mengalir di permukaan tanah. Meningkatkan agregat tanah. Memperbesar peresapan air ke dalam tanah. 1. Teras Pembuatan teras banyak di gunakan pada kemiringan tanah lebih dari 10 %. Untuk kemiringan 10 – 15 % bisa menerapkan teras tunggal/bangku, sedangkan lahan yang

APLIKASI PUPUK ORGANIK CARA BIOPORI

A. Latar Belakang Efektivitas dalam pengelolaan kesuburan tanah bukan dihasilkan dari kebiasaan – kebiasaan yang sering dikerjakan atau diterapkan, akan tetapi menyesuaikannya dengan masalah kesuburan yang sudah dan yang akan terjadi. Identifikasi masalah merupakan aspek terpenting dari fungsi perencanaan kesuburan tanah. Untuk mencapai produksi yang tinggi, tanaman membutuhkan faktor – faktor tumbuh yang optimum, yaitu tanah dan iklim. Kemampuan suatu lahan yang secara alami sanggup memberikan produksi yang tinggi dikatakan sebagai produktivitas lahan, sedangkan kemampuan tanah yang dapat menyediakan faktor – faktor tumbuh dalam kondisi yang optimum disebut sebagai kesuburan tanah. Pusat pengelolaan kesuburan tanah terletak pada pengaturan keseimbangan empat faktor penting, yaitu oksigen, air, unsur – unsur toksik, dan unsur hara. Keempat faktor tersebut tidak boleh bertindak sebagai faktor pembatas yang berlebihan tetapi harus dikaji dengan terpadu. Dengan demikian, pengelolaan ke

FUNGSI UNSUR HARA TANAMAN

A. Tujuan Pemupukan Di dalam prakteknya, cukup banyak di jumpai pemupukan – pemupukan yang tidak efektif. Walaupun jalan ke potensi produksi dan kualitas masih sangat panjang, tanaman sama sekali merespon terhadap pemupukan yang tidak efektif. Pemupukan yang efisien lebih jarang lagi terjadi, karena dipandang bukan hanya pencapaian hasil, akan tetapi juga perbandingan antara biaya yang dikeluarkan dan pendapatan hasil yang biasanya diukur nilai ekonominya. Pemupukan yang efektif adalah memenuhi persyaratan secara kuantitatif dan kualitatif. Syarat kuantitatifnya adalah dosis pupuk yang akan diaplikasikan ke tanaman, sedangkan syarat kualitatifnya adalah : Unsur hara yang diaplikasikan dalam pemupukan sesuai dengan jumlah nutrisi yang ada. Waktu pemupukan dan penempatan pupuk yang tepat. Unsur hara yang berada pada waktu dan tempat yang tepat dapat terserap oleh tanaman. Unsur hara yang diserap digunakan oleh tanaman untuk meningkatkan produksi dan kualitasnya. Tujuan dari p

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PENGOMPOSAN

A. Pendahuluan Pupuk merupakan bahan organik maupun bahan anorganik yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga pertumbuhan tanaman optimal atau mampu berproduksi dengan baik. Kegiatan usaha tani yang intensif telah mendorong pemakaian pupuk anorganik yang cenderung terus meningkat. Akibat jangka panjang dari pemakaian pupuk organik yang berlebihan adalah penimbunan residu dalam tanah yang mengakibatkan daya dukung tanah terhadap tanaman semakin berkurang, kemudian akan mengurangi produktivitas lahan. Konsekuensi dari penggunaan pupuk yang tidak berimbang akan menyebabkan tanaman semakin rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Untuk menghadapi hama dan penyakit tanaman yang terus berkembang, maka penggunaan pestisida digunakan secara rutin untuk melindungi tanaman. Sehingga agar memperoleh produksi yang tinggi juga dibutuhkan biaya yang tinggi, seperti penggunaan pupuk anorganik dan pestisida dengan dosis tinggi.

APLIKASI PUPUK POSFAT LEWAT DAUN

Mengupas tentang pupuk, kini seakan bukan zamannya lagi. Karena masalah ini sudah begitu melekat dengan petani sejak puluhan tahun silam, untuk melipatgandakan hasil tanaman di perkebunan – perkebunan besar. Namun demikian, kegagalan menyuburkan tanaman dengan penggunaan pupuk memang bukan berita baru. Kerap kali terdengar petani mengeluh melihat tanamannya tetap tumbuh kurus meskipun sudah dipaksa berbagai jenis pupuk. Biang keladi kegagalan ini adalah akibat salah pupuk atau cara aplikasinya yang kurang tepat. Seperti halnya unsur Nitrogen dan Kalium, maka Fosfor merupakan hara esensial bagi pertumbuhan tanaman meskipun di absorbsi dalam jumlah yang lebih kecil dari keduanya. Pupuk fosfor mempunyai sifat spesifik sehingga diperlukan cara – cara tertentu dalam penggunaannya. Pupuk fosfor yang banyak dipakai dalam dunia pertanian Indonesia adalah merupakan hasil asembling  batuan fosfat alam dengan asam fosfat. Asam fosfat merupakan hasil reaksi antara batuan fosfat alam dengan asam s

MENGENAL TANAMAN LEGUMINOSA

Tanaman leguminoseae adalah tanaman polongan – polongan dengan sistem perakaran yang mampu bersiombiosis dengan bakteri rhizobium dan membentuk bintil akar yang mempunyai kemampuan mengikat nitrogen dari udara. Hubungan keduanya dapat memfiksasi 100 kg/ha/th, tanaman kedelai dapat memfiksasi nitrogen bebas dari udara sebesar 20 – 200 kg/ha/th, sedangkan tanaman kacang kapri mampu mengikat nitrogen udara bebas sebanyak 400 – 500 kg/ha/th. Jumlah nitrogen bebas yang difiksasi oleh asosiasi legum sangat bervariasi, tergantung pada jenis tanaman legum, kultivarnya, spesies dan strain bakterinya, serta kondisi pertumbuhannya terutama pH dan nitrogen dalam tanah. Sekedar mengingat pelajaran yang kita terima di bangku kuliah dulu, proses pembentukan bintil akar yaitu : Setelah terjadi kolonisasi pada akar oleh strain rhizobium yang cocok, proses infeksi dan nodulasi terjadi lebih kurang sebagai berikut : Deformasi (perubahan bentuk) bulu akar Pembentukan benang infeksi untuk transf

SELAYANG PANDANG PUPUK ORGANIK

Untuk memperbaiki kesuburan tanah dapat diberikan pupuk organik atau pupuk kandang, dimana kandungan unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang tidak terlampau tinggi, tetapi dapat memperbaiki sifat fisik tanah seperti permeabilitas tanah, porositas tanah, struktur tanah, daya menahan air dan kation tanah. Secara umum pupuk kandang dalam satu ton mengandung 5 kg N, 3 kg P2O5, dan 5 kg K2O serta unsur hara essential lain dalam jumlah yang relatif kecil. Sifat pupuk kandang, yaitu : * kotoran ayam berkadar N tiga kali lebih besar dari pupuk kandang lain. * kotoran kambing kadar N dan K, dua kali kotoran sapi. * kotoran babi kadar P dua kali kotoran sapi * kotoran kuda dan kambing mengalami fermentasi  dan menjadi lebih panas dari kotoran sapi dan babi. * P umumnya terdapat pada kotoran padat, K dan N terdapat dalam urine. * Kandungan K dalam urine lima kali lebih banyak  dari kotoran padat, N dua sampai tiga kali lebih banyak. * kandungan unsur hara dari kotoran ayam adalah y