Langsung ke konten utama

BIOLOGI TANAMAN KOPI




A. AKAR
Perakaran tanaman kopi relatif dangkal, lebih dari 90% dari berat akar terdapat pada lapisan tanah 0 – 30 cm, seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 1. Distribusi Akar Kopi dalam Berbagai Lapisan
Lapisan Tanah
Berat Akar
% Terdapat
(cm)
Rata-rata/ph (gr)
Berat Total
0 - 30
195,86
94,13
30 - 60
10,54
5,07
60 - 90
1,45
0,69
90 - 120
0,11
0,05
Sumber : Mudrig Yahmadi, 1972. BPP Cabang Jember
Oleh karena itu tanaman kopi peka terhadap kandungan organik, perlakuan tanah dan terhadap persaingan dengan rumput (gulma). Akar, berat akar, dan bagian – bagian pohon di atas tanah terdapat korelasi positip. Jadi makin baik pertumbuhan akar, makin baik pula pertumbuhan pohon di atas tanah (tabel 2).
Tabel 2. Perbandingan Berat Akar dan Bagian Tanaman di Atas Tanah.
Berat Akar (gr)
Berat Bagian Tanaman di Atas Tanah (gr)
301
4571
400
6300
559
6600
Sumber : Mudrig Yahmadi, 1972. BPP Cabang Jember
Dari tabel di atas bisa disimpulkan bahwa pertumbuhan tanaman kopi akan kerdil apabila pertumbuhan akar terganggu. Hal ini dapat terjadi, misalnya pembuatan lubang tanam yang tidak benar terutama pada tanah-tanah berat.

B. BATANG dan CABANG
Tanaman kopi mempunyai sifat dimorfisme dalam pertumbuhan vegetatifnya, yaitu pertumbuhan tegak (ortotropik) dan pertumbuhan ke samping (plagiotropik). Batang dan tunas – tunas air (wiwilan) yang tumbuhnya tegak dapat menghasilkan pertumbuhan tegak dan ke samping. Sedangkan bagian tanaman yang tumbuh ke samping, hanya menghasilkan pertumbuhan yang ke samping saja.
Pada ketiak daun batang atau wiwilan terdapat dua macam kuncup tunas, yaitu tunas seri dan tunas legitim. Kedua macam tunas tersebut mempunyai sifat dan tanda khusus.
a. Tunas Seri (Tunas Reproduksi), ciri – cirinya :
  • Terletak di ketiak daun
  • Pada satu ketiak daun terdapat 5 tunas seri
  • Tunas seri bila tumbuh akan membentuk bagian tanaman yang sifatnya sesuai dengan tempat asalnya
  • Bila tunas seri ini mati akan tumbuh tunas seri yang baru
  • Ruas pertama pendek, pada buku pertama terdapat dua daun yang ukurannya kecil berbentuk limas, selanjutnya pada buku kedua akan tumbuh sepasang daun yang bentuknya normal
  • Arah tumbuh tunas seri akan searah dengan arah tempat tumbuhnya asalnya.
Proses pertumbuhan tunas seri tergantung pada berbagai faktor, yaitu kondisi tanah, iklim, genetis dan pemeliharaannya. Untuk merangsang tumbuhnya tunas seri pada ketiak daun dapat dilakukan  dengan pemangkasan, pemenggalan, atau melengkungkan batang.
b. Tunas Legitim, ciri – cirinya :
  • Tunas legitim bila tumbuh akan membentuk bagian tanaman dengan tingkatan lebih rendah dari satu tingkat dari tempat asalnya
  • Proses pertumbuhan tunas legitim, hanya satu kali berlangsung, bila tunas legitim mati maka tidak akan tumbuh lagi yang baru sebagai gantinya.
  • Bagian tanaman yang berasal dari tunas legitim, ruas pertama biasanya panjang, lurus serta kuat. Pada buku pertama terdapat sepasang daun yang bentuknya telah normal
  • Arah tumbuh tunas legitim membenttuk sudut yang nyata dengan tempat asalnya.

C. DAUN
Baik pada cabang maupun pada batang, daunkopi tumbuh berhadap – hadapan. Pada cabang pasangan – pasangan daun tersebut terletak satu bidang, tetapi pada batang dan wiwilan pasangan – pasangan daun tersebut tidak terletak pada satu bidang, melainkan pada bidang uang berselingan. Jumlah stomata (mulut daun) ternyata berbeda – beda menurut jenis kopinya (tabel 3).
Tabel 3. JUmlah Stomata pada Berbagai Jenis Daun Kopi
Jenis Kopi
Jmlah Stomata (per mm)
Arabika
148 - 185
Liberika
216 - 326
Robusta
302 - 388
Jumlah stomata persatuan luas daun juga dipengaruhi intensitas cahaya. Makin besar intensitas cahaya makin banyak pula jumlah stomatanya. Kopi mempunya daya fotosintesis  (rate of photosyntesis) yang relatif rendah. Daun kopi menjadi lebih lebar, tipis dan lembek apabila intensitas cahaya terlalu sedikit. Dengan demikian perilaku (performance) daun dapat juga dipakai untuk mengontrol pengaturan naungan.

D. BUNGA dan BUAH
Bunga kopi terbentuk pada ketiak –ketiak daun dari cabang. Pada tiap ketiak daun terdapat 4 – 5 tandan yang masing–masing terdiri dari 3 – 5 bunga. Jadi pada tiap ketiak daun dapat dibentuk 12 – 25 bunga atau 24 – 50 bunga per dompol. Mahkota bunga berwarna putih dengan jumlah daun mahkota 5 helai (robusta 3 – 8 helai, liberika 6 – 8 helai). Panjang tangkai putik juga berbeda-beda  menurut jenis kopinya, yaitu :
  • Arabika  : lebih pendek daripada benang sarinya
  • Robusta : lebih panjang daripada benang sarinya
  • Liberika : lebih panjang daripada benang sarinya
Sedangkan cara penyerbukannya juga berbeda-beda menurut jenisnya, yaitu :
  • Arabika menyerbuk sendiri (self pollinator)
  • Robusta menyerbuk silang (cross pollinator)
  • Liberika menyerbuk silang
Tanaman kopi penyerbukannya terutama terjadi lewat angin dan serangga. Tepung sari dapat terdapat oleh angin hingga jarak 100 meter dari pohon. Tetapi jarak optimal bagi penyerbukan yang efektif adalah 35 meter. Tanaman kopi mulai belajar berbunga apabila sudah tumbuh cabang primer, umumnya setelah umur 2 – 3 tahun bunga kopi mulai dibiarkan menjadi buah.
Bakal buah terletak di bagian bawah dan berisi dua bakal biji. Pada buah masih nampak bekas tempat daun mahkota yang disebut diskus. Waktu pemasakan buah kopi berkisar 9 – 12 bulan tergantung jenis kopi, yaitu :
  • Arabika waktu masak 9 – 10 bulan
  • Robusta waktu masak 10 – 11 bulan
  • Liberika waktu masak 11 – 12 bulan
Pada pertumbuhan bakal – bakal buah dapat terjadi abnormalitas, yaitu :
  • Kopi lanang, hanya satu bakal buah yang berkembang
  • Kopi gabug, bakal buah tidak berkembang
  • Kopi gajah, terdapat lebih dari dua biji karena adanya poliembrioni


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMANGKASAN TANAMAN KOPI

Buah kopi terbentuk pada cabang-cabang lateral (primer atau sekunder), yang merupakan produk dari pertumbuhan vegetatif. Sebaliknya pertumbuhan vegetatif juga dipengaruhi oleh pembuahan. Oleh karena itu perlu adanya keseimbangan  yang optimal antara pertumbuhan keduanya. Pada prinsipnya pemangkasan bertujuan untuk mengatur pertumbuhan vegetatif kearah pertumbuhan generatif yang lebih produktif. Dengan kata lain mengatur tanaman kopi agar tidak hanya menghasilkan banyak cabang dan daun, tetapi juga banyak buahnya. Untuk itu pemangkasan hendaknya diarahkan pada, antara lain : Memperoleh cabang –  cabang buah yang baru secara kontinyu  dan dalam jumlah yang optimal. Mempermudah masuknya cahaya ke dalam tubuh tanaman kopi untuk merangsang pembentukan tanaman kopi. Memperlancar sirkulasi udara, guna mengintensifkan penyerbukan bunga. Membuang cabang –  cabang tua yang tidak/kurang produktif, agar zat hara dapat disalurkan bagi cabang –  cabang muda yang lebih produktif. Membuang

PENGATURAN TANAMAN PELINDUNG KOPI

A. Pendahuluan Pohon penaung merupakan salah satu aspek penting dalam budidaya tanaman kopi yang memiliki implikasi kuat dengan kegiatan fisiologi tanaman, khususnya fotosintesis dan pembentukan bunga. Karena itu meskipun pohon penaung memberikan banyak mamfaat tetapi penggunaannya perlu pengaturan yang benar dan terencana dengan baik. Selama musim penghujan cuaca sering berawan  sehingga intensitas cahaya berkurang. Karena itu keberadaan mahkota pohon penaung kurang diperlukan. Tanaman kopi menghendaki intensitas sinar matahari yang tidak penuh dengan penyinaran yang teratur. Adanya penyinaran yang tidak teratur akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman dan pola pembungaan  tidak menjadi teratur, tanaman terlalu cepat berbuah tetapi hanya sedikit dan hasilnya terlalu cepat menurun. Oleh sebab itu tanaman kopi memerlukan pohon pelindung/penaung yang dapat mengatur intensitas sinar matahari sesuai dengan yang dikehendaki. B. Kebutuhan Pohon Pelindung Kebutuhan naungan tergantung pada

MENGENAL TANAMAN LEGUMINOSA

Tanaman leguminoseae adalah tanaman polongan – polongan dengan sistem perakaran yang mampu bersiombiosis dengan bakteri rhizobium dan membentuk bintil akar yang mempunyai kemampuan mengikat nitrogen dari udara. Hubungan keduanya dapat memfiksasi 100 kg/ha/th, tanaman kedelai dapat memfiksasi nitrogen bebas dari udara sebesar 20 – 200 kg/ha/th, sedangkan tanaman kacang kapri mampu mengikat nitrogen udara bebas sebanyak 400 – 500 kg/ha/th. Jumlah nitrogen bebas yang difiksasi oleh asosiasi legum sangat bervariasi, tergantung pada jenis tanaman legum, kultivarnya, spesies dan strain bakterinya, serta kondisi pertumbuhannya terutama pH dan nitrogen dalam tanah. Sekedar mengingat pelajaran yang kita terima di bangku kuliah dulu, proses pembentukan bintil akar yaitu : Setelah terjadi kolonisasi pada akar oleh strain rhizobium yang cocok, proses infeksi dan nodulasi terjadi lebih kurang sebagai berikut : Deformasi (perubahan bentuk) bulu akar Pembentukan benang infeksi untuk transf